Membangun Kesejahteraan Rakyat melalui Pendidikan

Oleh

Tim-Penulis

Oleh: Nurul Arfika

Pendidikan yang baik akan melahirkan generasi emas berkarakter kuat, yang mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Pola pikir yang cenderung mengutamakan bekerja sedini mungkin hanya demi mendapatkan uang perlu diarahkan ulang, agar masyarakat memahami pendidikan sebagai fondasi masa depan. Sebagai pendidik, saya meyakini para siswa bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk memberantas kemiskinan. Raihlah pendidikan setinggi mungkin dan gapai seluruh cita-cita yang kamu asa, karena bekal ilmu yang kamu bawa akan memberikan dampak besar terhadap kehidupan di masa depan.

Namun, realitas di lingkungan tempat saya mengajar menunjukkan tantangan tersendiri. Di wilayah perkebunan, tidak sedikit siswa yang diminta orang tuanya untuk bekerja setelah pulang sekolah. Banyak dari mereka membantu sebagai penggembala sapi atau pencari daun sawit. Para siswa beranggapan bahwa dengan mencari uang sejak sekarang, mereka akan mendapatkan manfaat besar di masa depan. Pandangan ini perlu diluruskan, agar mereka memahami bahwa pendidikan bukan penghalang untuk membantu orang tua, tetapi justru bekal utama untuk memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.

Kesejahteraan rakyat Indonesia dapat diwujudkan dengan memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan merupakan investasi nyata yang perlu dibangun dan diperkuat di Indonesia, karena keberhasilannya tidak diukur dari setinggi apa ilmu yang dimiliki, melainkan dari sejauh mana ilmu tersebut bermanfaat bagi rakyat. Oleh karena itu, membangun kesejahteraan melalui pendidikan harus dimulai dari kesadaran setiap individu akan pentingnya menempuh pendidikan yang berkualitas.

Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan prinsip kerakyatan yang berdaulat, di mana seluruh masyarakat diharapkan mampu mandiri dan berperan aktif dalam membangun bangsa melalui pendidikan. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, termasuk memperoleh pendidikan. Tanpa memandang tempat tinggal, agama, atau suku, seluruh warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, meraih cita-cita, dan mendapatkan pendidikan yang baik serta layak.

Berdasarkan data BPS yang dirilis Juli 2025, persentase penduduk miskin pada Maret 2025 turun menjadi 8,47 persen yang merupakan presentase terendah dalam 20 tahun terakhir. Salah satu faktor penurunan ini adalah pendidikan, terutama melalui program beasiswa yang memberi kesempatan anak-anak Indonesia untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, memperoleh keterampilan, dan membentuk pola pikir positif. Pendidikan menjadi kunci untuk meningkatkan taraf hidup dan membebaskan masyarakat dari kemiskinan menuju kesejahteraan.

Pendidikan pada hakikatnya bukan hanya jalur untuk memperoleh pekerjaan yang layak, tetapi juga sarana membentuk generasi yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing. Anak-anak yang didukung dengan akses pendidikan memadai tidak lagi terjebak dalam lingkaran kemiskinan, melainkan mampu mengangkat derajat keluarganya bahkan lingkungannya. Dengan semakin banyaknya generasi berpendidikan, Indonesia memiliki peluang besar untuk melahirkan sumber daya manusia unggul yang tidak hanya menyejahterakan dirinya, tetapi juga memperkuat posisi bangsa di mata dunia. Karena itu, pendidikan harus terus ditempatkan sebagai investasi utama, agar penurunan angka kemiskinan tidak hanya menjadi pencapaian sesaat, melainkan fondasi kokoh menuju Indonesia yang sejahtera dan disegani.

Ambil bagian dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan

Sejatinya, keberhasilan seorang guru dinilai dari hasil yang tampak pada siswanya, baik dalam penguasaan materi, sikap, maupun karakter. Guru yang mampu menguasai kelas dan memahami karakter setiap siswa akan lebih mudah membangun pembelajaran yang berkualitas. Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai metode yang memudahkan siswa memahami materi. Profesionalitas guru pun harus terus ditingkatkan. Selesainya mengikuti Pendidikan Profesi Guru bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi demi memberikan yang terbaik bagi siswa.

Dengan mengikuti berbagai pelatihan dan program pengembangan profesional, guru turut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Guru yang terus mengasah pengetahuan dan keterampilannya akan mampu menghadirkan pembelajaran yang relevan, menarik, dan bermakna bagi siswa. Peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan tidak hanya menaikkan standar pendidikan, tetapi juga melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat global.

Demi terciptanya pembelajaran yang aman serta mendukung perkembangan siswa, terdapat beberapa aspek yang harus dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator. Aspek tersebut meliputi kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bersama pihak sekolah, tidak mendominasi pembelajaran, bersabar, memahami karakteristik dan kebutuhan siswa, serta mampu memberikan dukungan penuh kepada mereka Panjaitan H., & Hafizzah (2025).

Mengupayakan kesejahteraan guru merupakan bagian penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru yang sejahtera akan memiliki motivasi intrinsik untuk terus berinovasi dan menciptakan pembelajaran yang menarik. Di era sekarang, kemampuan guru dalam menguasai teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban. Hal ini karena generasi yang dihadapi guru saat ini adalah Generasi Z, generasi yang sudah akrab dan terampil menggunakan teknologi. Oleh sebab itu, guru perlu terus mengembangkan kompetensi digitalnya agar mampu mengimbangi cara belajar siswa dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang efektif.

Dengan berbagai peran yang dilakukan guru untuk terus mengembangkan diri, hal tersebut sudah menjadi kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yang diharapkan berdampak langsung pada perkembangan dan keberhasilan siswa di sekolah.

Karakter yang siap Bersaing

Selain peran guru yang profesional, kualitas lulusan yang diharapkan adalah generasi yang memiliki daya saing di berbagai bidang. Karakter mandiri, cerdas, dan aktif menjadi fondasi penting yang perlu dibangun sejak dini. Harapan ini tidak hanya bertumpu pada peran pendidik, tetapi juga memerlukan kesadaran dari para siswa untuk terus mengasah potensi diri. Dengan sinergi antara guru yang kompeten dan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, terwujudlah generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Saya meyakini bahwa kesiapan belajar siswa adalah kunci utama keberhasilan pembelajaran. Tanpa kesiapan, materi yang disampaikan guru sulit dipahami secara optimal. Namun, dengan persiapan yang matang, siswa lebih mudah menyerap informasi dan aktif dalam kegiatan kelas. Kesiapan ini tentu tidak lepas dari dukungan orang tua yang mampu menumbuhkan motivasi belajar anak di rumah. Ketika orang tua memberikan perhatian, dorongan, dan lingkungan belajar yang positif, siswa akan lebih bersemangat mengikuti pembelajaran di sekolah, sehingga hasil belajar dapat tercapai secara optimal.

Sejalan dengan itu, Atul, D.,  (2024) menekankan bahwa generasi emas tidak cukup hanya memiliki prestasi akademik, melainkan juga harus dibekali karakter yang kuat, keterampilan dalam menguasai teknologi, serta kemampuan beradaptasi dan berinovasi. Dengan kombinasi akademik, karakter, dan keterampilan tersebut, generasi terdidik akan siap menghadapi berbagai tantangan global sekaligus menciptakan peluang baru bagi kemajuan bangsa.

Karakter yang siap bersaing dalam mendapatkan pekerjaan yang layak tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan akademis, tetapi juga oleh sikap, keterampilan, dan kepribadian yang kuat. Individu yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, serta mampu bekerja mandiri maupun dalam tim menunjukkan kesiapan menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks. Selain itu, kemampuan beradaptasi, kreativitas, keinginan untuk terus belajar, serta keterampilan komunikasi dan sikap profesional akan membuat seseorang lebih dihargai dan mudah diterima di berbagai bidang pekerjaan.

Generasi yang mandiri tidak sekadar menunggu kesempatan, tetapi berani menciptakan peluang dan bertanggung jawab atas pilihannya. Kemandirian melahirkan daya saing yang kuat karena terbiasa menghadapi tantangan dengan kerja keras, kreativitas, dan sikap pantang menyerah. Jika pendidikan berhasil menumbuhkan karakter ini, Indonesia akan melahirkan generasi unggul yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Pada akhirnya, bangsa kita akan disegani di dunia karena memiliki sumber daya manusia tangguh, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Jika generasi seperti ini terus tumbuh melalui dunia pendidikan Indonesia, maka bangsa kita akan memiliki tenaga kerja yang kompetitif di tingkat global. Indonesia akan disegani karena mampu melahirkan generasi unggul yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, berinovasi, serta memberi kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Dengan begitu, pendidikan bukan hanya investasi pribadi, tetapi juga jalan strategis untuk mengangkat martabat Indonesia di mata dunia.

Dengan harapan, anak-anak Indonesia mampu bersaing dengan karakter yang kuat, mandiri, kreatif, serta memiliki etos kerja tinggi, sekaligus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perpaduan antara kecerdasan, keterampilan, dan akhlak mulia akan melahirkan generasi unggul yang tidak hanya sukses meraih pekerjaan yang layak, tetapi juga mampu menciptakan peluang bagi orang lain. Jika pendidikan terus menumbuhkan karakter dan keimanan ini, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang tangguh, berdaya saing, dan bermartabat, sehingga bangsa kita disegani di kancah dunia.

Bermodalkan pendidikan yang berkualitas serta sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing, cita-cita menuju Indonesia Emas akan lebih cepat tercapai, sekaligus membawa masyarakat keluar dari kemiskinan menuju kesejahteraan. Layaknya buah kelapa yang memiliki filosofi, di mana pun ia dicampakkan akan tetap tumbuh dan bermanfaat, demikian pula generasi terdidik akan mampu bertahan, beradaptasi, dan memberi manfaat di mana pun berada.

Daftar Pustaka

Atul, D., 2024. Pendidikan Karakter: Kunci Sukses Generasi Emas.  https://kumparan.com/dini-atul/pendidikan-karakter-kunci-sukses-generasi-emas-240CxoL1UFx

Badan Pusat Statistik, 2025. Persentase Penduduk Miskin Maret 2025 turun menjadi 8,47 persen. https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/07/25/2518/persentase-penduduk-miskin-maret-2025-turun-menjadi-8-47-persen-.html

Panjaitan, H., Hafizzah, F. 2025. Peran Guru Sebagai Fasilitator dalam meningkatkan kualitas  Pembelajaran di SDIT Mutiara Ilmu Kuala. Vol. 5 No. 1 https://doi.org/10.56832/edu.v5i1.790

Popular Post